Bahaya Diet Karbohidrat

Diet Karbohidrat
Memiliki berat badan ideal menjadi impian setiap orang terutama kaum hawa. Mereka akan berusaha melakukan apapun untuk mendapatkannya, entah dengan cara alami (misal : diet) atau bahkan ada yang rela mempertaruhkan nyawanya dengan melakukan operasi. Tapi, tahukah Anda? Tidak semua jenis diet juga aman bagi kesehatan. Diet ekstrim justru malah bisa mengantarkan pelakunya pada kematian. Untuk itu, cermat memilih cara diet yang tepat tentu akan membantu Anda dalam mendapatkan tubuh yang langsing.  Pembahasan kali ini, saya akan mengulas mengenai bahaya diet karbohidrat. Mari kita simak penjelasannya!    

Diet karbohidrat rendah pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Robert Coleman Atkins, seorang ahli nutrisi dari Amerika Serikat pada taun 1970. Itu sebabnya mengapa diet ini disebut juga dengan diet Atkins.  Meskipun diperkenalkan sejak tahun 1970, diet ini baru populer pada tahun 2000-an. Menurut ahli nutrisi dari Klinik Nutrifit Jakarta, Dr. Samuel Oetoro, M.S., Sp.GK, diet rendah karbohidrat merupakan diet yang membatasi sumber karbohidrat. Para pelaku diet ini tidak mengkonsumsi nasi, kentang, dan sumber makanan berkarbohidrat lainnya.Para penganut diet semacam ini tak mengonsumsi nasi, kentang, roti, dan sumber karbohidrat lainnya.Karbohidrat sangat penting bagi tubuh, karena merupakan penghasil energi.Konsumsi karbohidrat dapat membantu kemampuan otak untuk berpikir tetap stabil.Itu mengapa karbohidrat sangat penting bagi pelajar dan pekerja yang sangat mementingkan kemampuan otak.


Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang melakukan diet karbohidrat dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan konsumsi karbohidrat mengalami penurunan ingatan dibanding mereka yang melakukan pengurangan karbohidrat namun tetap melakukannya dengan seimbang.Ini menunjukkan betapa sangat pentingnya konsumsi karbohidrat bagi tubuh.

Karbohidrat terdiri dari tiga elemen, yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen.  Mereka yang menjadi pelaku diet karbohidrat mendapat energi dari makanan yang tinggi protein dan lemak, akibatnya kadar protein dan lemak akan meningkat dalam tubuh.  Pelaku diet karbohidrat akan merasakan kenyang lebih lama karena asupan lemak menjadi berlebih.

Diet karbohidrat memang memberikan hasil yang menakjubkan, karena pada enam bulan pertama berat badan bisa turun drastis.  Namun setelah enam bulan, berat badan hanya akan turun sedikit bahkan cenderung susah untuk diturunkan kembali. Berbanding terbalik dengan diet dengan gizi yang seimbang, penurunan berat badan memang perlahan namun akan tetap terus berlanjut. Hal ini karena asupan gizi tetap terjaga.

Selain penurunan berat badan yang drastis, diet ini juga dapat menyebabkan dehidrasi. Ini karena air ikut dikeluarkan. Umumnya target utama dalam diet adalah penurunan lemak, namun pada diet karbohidrat, air cenderung dikeluarkan. Akibatnya jika terlalu banyak cairan tubuh yang keluar, orang tersebut akan mengalami dehidrasi.

Resiko lain yang dapat muncul akibat diet karbohidrat ini adalah dapat meningkatkan resiko kolesterol tinggi karena selama diet hanya protein dan lemak yang dikonsumsi dan diserap tubuh.Kelebihan protein dan lemak juga dapat membahayakan kesehatan ginjal.

Cermat dan teliti sebelum menjalankan program diet adalah hal paling bijak bagi tubuh Anda.Catatan pentingnya adalah, mengurangi asupannya bukan menghentikan asupannya.Semoga artikel mengenai pembahasan diet karbohidrat ini dapat bermanfaat dan semakin meningkatkan kesadaran kita dalam kesehatan.